Mau Untung? Jangan Asal Ikut Nimbrung!

 


(sumber : http://kampusinvestor.blogspot.com/)

Bukan rahasia umum kalau masyarakat kita memiliki budaya yang nyentrik yaitu gemar "ikut-ikutan". Merasa ketinggalan bila tak sepaham dengan lingkungan. Panik ketika tak dilirik. Beberapa waktu yang lalu ketika batu akik sedang ramai diperbincangkan, semua orang terpesona olehnya. Tak peduli apakah ia pengusaha dengan segudang harta, karyawan kantoran biasa, sampai mahasiswa dengan pendapatan seadanya. Semua orang larut ke dalam uforia batu akik. Begitu pula dulu ketika Game Pokemon Go menyeruak, semua lapisan masyarakat khususnya anak-anak muda tak henti-hentinya membicarakan game fenomenal yang satu ini. Tak sedikit bahkan yang rela berkorban waktu, tenaga, dan biaya hanya demi 'eksis' di masyarakat.

Tak salah memang mengikuti arus yang berkembang, yang salah adalah ketika kita hanya menjadi pemain yang dipermainkan oleh arus tersebut. Kita hanya larut tanpa tahu alasan kenapa kita harus mengikuti tren tersebut. Jangan-jangan dengan mengikuti tren tanpa dasar tersebut, kita malah akan terseret arus itu sendiri. Kan ngeri.

Dalam dunia investasi, dimana harta, khususnya uang, dipertaruhkan, budaya "ikut-ikutan" ini jelas bisa mendatangkan bencana. Karena jika tidak tahu alasan kenapa berinvestasi, kenapa memilih produk investasi A atau B, bagaimana mengelola investasi yang dimiliki, maka bisa dipastikan investasi kita akan berakhir buntung, kecuali Anda memang benar-benar sedang beruntung. Tapi sayangnya keberuntungan ini tidak terjadi pada setiap orang dan setiap waktu. Untuk itulah diperlukan alasan yang kuat kenapa kita harus berinvestasi, dibutuhkan ilmu dan analisa kenapa harus memilih produk A atau B. Pengetahuan tentang investasi akan membantu meningkatkan persentase keberuntungan Anda.

Nah, dalam artikel ini 'Pak Condro' akan mengajukan tiga pertanyaan yang perlu Anda jawab secara jujur sebelum memutuskan untuk terjun di dunia investasi.
1. Apa Tujuan Anda Berinvestasi ?
Memiliki tujuan akan sangat menentukan kelanggengan Anda bertahan di dunia investasi. Dengan memiliki tujuan investasi yang jelas, Anda juga bisa disiplin tehadap diri sendiri dan memiliki kerelaan ketika harus melepas uang yang ada di dompet Anda. Jika ternyata Anda tidak atau belum memiliki tujuan dalam berinvestasi dan hanya ikut-ikutan saja, 'Pak Condro' menyarankan untuk menunda dulu berinvestasi. Hal ini karena dunia investasi tidak hanya menawarkan keuntungan, tapi juga menyimpan resiko yang mungkin saja akan menimpa Anda. Kesadaran terhadap resiko ini harus dimiliki semenjak dini agar ketika nantinya 'rugi', Anda tidak akan merasa benar-benar rugi.

2. Tipe Investor seperti Apa Anda ?
Apakah Anda lebih senang yang pasti-pasti aja atau suka tantangan? Apakah Anda tipe orang yang sulit mengikhlaskan sesuatu atau mudah move on? Apakah Anda lebih senang 'taruh uang - lupakan' atau 'taruh uang - kelola' ? Pertanyaan-pertanyaan ini sebenarnya mengacu kepada satu pertanyaan besar, 'Tipe Investor seperti Apa Anda?'. Dengan mengetahui seperti apa Anda, akan lebih mudah untuk menentukan produk investasi mana yang harus Anda pilih. Jangan sampai berinvestasi di dunia saham yang pergerakannya begitu cepat jika Anda adalah tipe orang yang lebih senang dengan yang pasti-pasti aja. Bisa-bisa Anda jantungan dan enggan berinvestasi lagi.

3. Seberapa Pentingnya Uang yang Anda Investasikan tersebut ?
Jika penghasilan Anda hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Anda, maka tunda dulu keinginan untuk berinvestasi. Bukannya tidak bisa, tapi sulit. Seyogyanya, uang yang digunakan untuk investasi adalah uang yang bersifat mengendap, atau uang sisa, dimana seandainya sewaktu-waktu kita dihadapkan pada resiko investasi, uang hilang misalnya, hidup kita tetap bisa berjalan. Jangan sampai uang yang seharusnya untuk hidup, malah hilang entah kenapa. Bukannya untung, malah buntung. Sekali lagi, bukannya tidak boleh. Boleh, tapi Anda harus bisa membedakan mana yang prioritas mana yang hanya pelengkap.

Setelah Anda menjawab tiga pertanyaan di atas, kami yakin sekarang Anda sudah punya jawabannya, "Apakah Anda sudah siap masuk dunia investasi atau tidak; sekarang atau nanti; emas, reksadana, obligasi, property, atau saham; bertahap atau all out". Nah, jika sudah yakin, mari kita mulai berinvestasi. Mumpung masih muda, masih banyak kesempatan untuk gagal dan belajar.

Tidak ada komentar